Senin, 04 Juli 2011

Tentang komik 101 Peradaban Purba

Saat komik 101 Peraturan Konyol Dunia laku di pasaran, maka pihak Cendana Art Media ingin menjadikan Komik 101 sebagai komik berseri. Maka beberapa komikus ditantang untuk membuat seri komik 101 dengan tema yang berbeda-beda.

Dari para komikus itu ada yang bikin komik tentang hantu, tentang lalu lintas, tentang keseharian cewek dan lain-lain.
Karena kebetulan aku terbiasa bikin komik cinta, maka aku ingin membuat komik 101 yang bertemakan cinta. Tapi entah mengapa kok aku mulai merasa bosan dengan cinta.

Sore itu, saat mentari mulai meredup. Aku nonton TV, kok acaranya gak berbobot semua. Akhirnya aku nonton SpongeBob, sambil makan cemilan sisa kemarin. Tak terasa aku tertarik pada tokoh Patrick, sang bintang laut yang bodohnya minta ampun.

Astaga kenapa aku nggak bikin komik tentang orang yang bodoh ya. Tentu saja aku nggak bakalan niru film Spongebob. Aku mengambil setting yang sangat berbeda, yaitu pada saat Jaman Purba.
Karena yang sedang kubuat adalah komik 101, maka terciptalah ide untuk membuat komik 101 Asal Usul Peradaban purba.  Dikarenakan aku kurang menguasai seluk beluk jaman purba, untuk mengakalinya aku akhirnya memutuskan cerita asal usulnya dibikin konyol dan lebih mementingkan unsur humornya. Dan judul komiknya pun berubah menjadi "101 Asal Usul Asal Asalan Peradaban Purba"

Walaupun kedengarannya asal-asalan, tapi aku berusaha membuat komik ini tidak terlihat ngaco. Aku tetap cari referensi lewat buku dan internet agar cerita yang kubuat tidak terlalu jauh menyimpang.

Komik ini bercerita tentang petualangan Dobo dalam bertahan hidup di jaman purba. Dobo seorang yang pemalas, untuk mengakomodir sifat malasnya, ia menciptakan banyak peralatan agar bisa terus bermalas-malasnya.
Dalam petualangannya ia ditemani oleh Onblo, adik iparnya. Dobo mempunyai anak bernama Dongbo.
Dongbo seorang anak yang bandel dan cerdas. Tapi ia kesulitan dalam berbicara. Saat ini ia berumur tiga tahun tapi baru bisa mengucap satu kata, yaitu "makaaannn!!!!"

(Dongbo yang kesulitan berbicara idenya dari kisah Einstein yang waktu kecil ternyata susah berbicara.)

Saat membuat komik ini aku mendapat masalah! yaitu aku tak punya waktu untuk menggambarnya. Akhirnya kupilih Zarki untuk menggambar komik ini. Kebetulan style gambarnya memang cocok untuk karakter Dobo dan teman-temannya.
Zarki juga canggih dalam menggambar ekspresi wajah, sehingga komik ini tampak lebih hidup.

Setelah mengalami berbagai rintangan, komik ini akhirnya terbit juga. Bila responnya bagus tak menutup kemungkinan bila suatu saat nanti akan ada komik Petualangan si DOBO!

4 komentar:

  1. Anakku (7,5tahun) suka sekali komik ini. Gara-gara Dobo, sekarang panggilannya kepada saya dirumah bukan Mama atau sayangku seperti biasa, tapi ganti jadi: 'manisku' karena katanya begitulah si Dobo panggil teman wanitanya :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mamanya, saya jadi terharu baca komentnya. Saya nggak nyangka banyak yg suka kharakter Dobo termasuk anda. Kebanyakan meminta lanjutannya, padahal itu komik lepas bukan komik bersambung. Tapi demi keinginan para Dobolovers saya berencana membuat lanjutannya. Tapi nggak bisa cepat soalnya terhalang oleh kesibukan saya. Jadi tunggu saja komik Dobo yg lagi dlm progres. Salam untuk anaknya.

      Hapus
  2. di malaysia tak boleh dapat ke?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Malaysia nggak ada, Tunggu versi digitalnya saja ya.

      Hapus